Para ilmuwan dari Hamburg Center for Free-Electron Laser Science telah
menemukan cara baru mendidihkan air dalam waktu kurang dari sepertriliun
detik. Konsep teoritis, yang belum teruji dalam praktek, bisa
memanaskan sejumlah kecil air sebanyak 600 derajat Celcius hanya dalam
waktu setengah picosecond (sepertriliun detik). Itu seperti ungkapan
sekedipan mata: satu picosecond adalah diibaratkan satu detik yang
dibandingkan dengan hampir 32 ribu tahun. Ini akan menjadi teknik metode
pemanas air tercepat di muka bumi.
Konsep baru ini membuka cara-cara baru yang menarik bagi eksperimen dengan relevansi pada sampel yang dipanaskan secara kimiawi atau biologis, seperti yang dilaporkan penemunya dalam edisi minggu ini dari jurnal ilmiah Angewandte Chemie - International Edition (Nr. 51, 16 Desember). "Air adalah satu-satunya media yang paling penting di mana proses kimia dan biologi berlangsung," jelas ilmuwan DESY Dr Oriol Vendrell dari Center for Free-Electron Laser Science CFEL, kerjasama dari DESY, University of Hamburg dan Jerman Max Planck Society. "Air tidak sekedar pelarut pasif, tapi memainkan peran penting dalam dinamika proses biologi dan kimia dengan menstabilkan senyawa kimia tertentu dan memungkinkan reaksi tertentu."
Konsep baru ini membuka cara-cara baru yang menarik bagi eksperimen dengan relevansi pada sampel yang dipanaskan secara kimiawi atau biologis, seperti yang dilaporkan penemunya dalam edisi minggu ini dari jurnal ilmiah Angewandte Chemie - International Edition (Nr. 51, 16 Desember). "Air adalah satu-satunya media yang paling penting di mana proses kimia dan biologi berlangsung," jelas ilmuwan DESY Dr Oriol Vendrell dari Center for Free-Electron Laser Science CFEL, kerjasama dari DESY, University of Hamburg dan Jerman Max Planck Society. "Air tidak sekedar pelarut pasif, tapi memainkan peran penting dalam dinamika proses biologi dan kimia dengan menstabilkan senyawa kimia tertentu dan memungkinkan reaksi tertentu."
Yang dibutuhkan untuk memanaskan air supercepat adalah kilasan cahaya
terkonsentrasi dari radiasi Terahertz. Radiasi Terahertz terdiri dari
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara gelombang radio dan
gelombang inframerah. Kilasan terahertz dapat dihasilkan dengan
perangkat yang disebut laser elektron bebas yang mengirimkan elektron
dipercepat pada arah slalom yang didefinisikan dengan baik.
Partikel-partikelnya memancarkan gelombang elektromagnetik di setiap
tikungan yang menambahkan intensitas laser seperti pulsa. Pulsa
terahertz ini kemudian mengubah kekuatan dari interaksi antara
molekul-molekul air dalam waktu yang sangat singkat, yang segera mulai
bergetar keras.
Para ilmuwan menghitung interaksi kilasan Terahertz dengan air. Simulasi
dilakukan pada Supercomputer Center Jülich dan menggunakan total
200.000 jam waktu prosesor dengan komputasi paralel besar. Pada mesin
prosesor tunggal, ini akan sesuai dengan sekitar 20 tahun perhitungan. "Kami telah menghitung bahwa
itu seharusnya mungkin memanaskan cairan sampai sekitar 600 derajat
Celsius hanya dalam setengah picosecond, mendapatkan panas temporer dan
lingkungan tanpa struktur masih pada densitas cairan, membiarkan semua
molekul air utuh," jelas Vendrell.
Metode baru ini hanya bisa memanaskan sekitar satu nanoliter
(sepermilyar liter) dalam sekali jalan. Ini mungkin kedengarannya kecil,
tapi cukup besar bagi sebagian besar percobaan. Sebagai perbandingan,
printer ink-jet menembakkan tetesan yang kecilnya satu picoliter, yang
seribu kali lebih kecil dari nanoliter.
"Idenya adalah memanaskan 'pelarut' sehingga banyak molekul memulai
proses kimia yang diinginkan pada waktu yang sama dan kemudian mengamati
reaksi yang berkembang," jelas Vendrell, yang mengerjakan pemanas super
dengan penulisnya Pankaj Kr. Mishra dan Prof Robin Santra, juga dari
CFEL. Meskipun awan panas mini akan terbang dalam waktu kurang dari satu
milidetik (seperseribu detik), itu berlangsung cukup lama untuk
mengungkap segala hal yang menarik pada reaksi panas seperti kombinasi
molekul organik kecil yang membentuk zat baru. Tim saat ini menyelidiki
bagaimana pulsa intens radiasi terahertz mempengaruhi jenis-jenis
berbeda dari molekul yang larut dalam air, dari anorganik ke sistem
biologi.
Perkembangan reaksi dapat diperiksa dengan kilasan sinar-X ultrashort
seperti yang mereka akan produksi dengan laser elektron bebas X-ray XFEL
Eropa sepanjang 3,4 kilometer, yang saat ini sedang dibangun antara
kampus DESY di Hamburg dan kota tetangga Schenefeld. Bila selesai, XFEL
Eropa akan mampu menghasilkan 27.000 kedipan sinar laser X-ray intens
per detik, yang dapat misalnya digunakan untuk merekam berbagai tahap
reaksi kimia.
Salah satu keuntungan dari metode pemanasan ini adalah bahwa pulsa
terahertz bisa sangat baik disinkronkan dengan kilasan X-ray untuk
memulai percobaan dan kemudian menyelidiki reaksinya setelah waktu yang
ditentukan. "Lingkungan sementara dan panas yang dicapai pulsa terahertz
bisa memiliki sifat menarik, seperti sebuah matriks untuk mempelajari
proses kimia aktif," kata Vendrell. "Ini akan menjadi subjek
penyelidikan lebih lanjut."
Title : Panci yang mendidihkan air sekejap mata
Description : Para ilmuwan dari Hamburg Center for Free-Electron Laser Science telah menemukan cara baru mendidihkan air dalam waktu kurang dari sep...
Description : Para ilmuwan dari Hamburg Center for Free-Electron Laser Science telah menemukan cara baru mendidihkan air dalam waktu kurang dari sep...
0 Response to "Panci yang mendidihkan air sekejap mata "
Post a Comment